Begitu banykanya jenis flow meter yang digunakan berdasarkan fungsi dan jenis cairan yang diukur banyak memberikan kontribusi terbesar kesalahan jenis flow meter yang cocok digunakan sesuai dengan maksud dan tujuan pemasangan fllow meter. Bahkan untuk flow meter air banyak yang berfikir satu jenis flow meter bisa digunakan untuk berbagai kondisi cairan yang di ukur.
Untuk flow meter dengan tujuan mengukur cairan yangkotor seperti air limbah tentunya harus di perhatikan benar pemilihan jenis flow meternya karena kasalahan pemilihan jenis flow meter membuat flow meter akan mempunyai life time pendek atau biaya operasional serta maintenance nya sangat mahal..
Pada proses pengolahan air limbah di rumah sakit baik itu air limbah yang dihasilkan buangan kamar operasi, dapur, kamar mandi dan lainnya serta cairan limbah hasil proses IPAL, sebaiknya menggunakan flow meter yang tidak mempunyai bagian yang contact dengan air limbah berputar. Karena flow meter jenis ini akan mempunya life time pendek dan sering macet atau biaya maintenance nya mahal karena harus di lakukan pembongkaran dan pembersihan secara rutine.
Untuk kasus IPAL di rumah sakit sebaiknya menggunakan flow meter jenis electromagnetic atau ultrasonic flow meter. Dua jenis flow meter ini tidak mempunyai bagian yang contact langsung dengan limbah bergerak sehingga tidak akan ada kemacetan walupun cairan banyak mengandung lumpur maupun kotoran.
Dan untuk aliran buang cairan limbah hasil IPAL rumah sakit yang tidak menggunakan pompa namun hanya didasrkan aliran gravitasi ultrasonic flow meter ini cukup bagus karena mampu melakukan pembacaan aliran hingga kecepatan yang sangat rendah mencapai 0.01 m/s.
Untuk flow meter dengan tujuan mengukur cairan yangkotor seperti air limbah tentunya harus di perhatikan benar pemilihan jenis flow meternya karena kasalahan pemilihan jenis flow meter membuat flow meter akan mempunyai life time pendek atau biaya operasional serta maintenance nya sangat mahal..
Pada proses pengolahan air limbah di rumah sakit baik itu air limbah yang dihasilkan buangan kamar operasi, dapur, kamar mandi dan lainnya serta cairan limbah hasil proses IPAL, sebaiknya menggunakan flow meter yang tidak mempunyai bagian yang contact dengan air limbah berputar. Karena flow meter jenis ini akan mempunya life time pendek dan sering macet atau biaya maintenance nya mahal karena harus di lakukan pembongkaran dan pembersihan secara rutine.
Untuk kasus IPAL di rumah sakit sebaiknya menggunakan flow meter jenis electromagnetic atau ultrasonic flow meter. Dua jenis flow meter ini tidak mempunyai bagian yang contact langsung dengan limbah bergerak sehingga tidak akan ada kemacetan walupun cairan banyak mengandung lumpur maupun kotoran.
Dan untuk aliran buang cairan limbah hasil IPAL rumah sakit yang tidak menggunakan pompa namun hanya didasrkan aliran gravitasi ultrasonic flow meter ini cukup bagus karena mampu melakukan pembacaan aliran hingga kecepatan yang sangat rendah mencapai 0.01 m/s.