Pemahaman Electromagnetic Flow Meter |
Electromagnetic Flow meter adalah Jenis Flowmeter volumetrik. Flowmeter Electromagnetic tidak memiliki komponen sensor yang bergerak. Karena itu, alat ukur aliran jenis electromagnetic sangat ideal untuk cairan kotor apa pun yang bersifat konduktif atau berbasis air, seperti: aplikasi air limbah dan lumpur.
Pengenalan electromagnetic flow meter.
Untuk Yang peduli terhadap perubahan tekanan maka flow meter electromagnetic sangat ideal digunakan. Dikarenakan penurunan tekanan rendah dan perawatan yang murah atau bisa dikatakan free maintenance. Jenis Flowmeter Magnetik juga idealdiaplikasikan.
Flowmeter electromagnetic sering dijadikan pilihan untuk aplikasi tertentu. karena sifat konstruksinya yang tidak menimbulkan hambatan aliran dan murah biaya operasionalnya untuk cairan kimia dan slurry yang agresif. Flow meter elektromagnetik memberikan pengukuran aliran volumetrik yang sangat akurat. Akurasi pada rentang aliran yang lebar bisa sebagus ± 0,5% dari flowrate dan bisa lebih baik.
Untuk fungsi dan tujuan instalasi flow meter electromagnetic mempunyai model sebagai berikut
Model Compact atau Integral dimana Displai atau flow teransmitter atau converter menyatu dengan electromagnetic fow sensor dan model split atau remote dimana sensor electromagnetic terpisah dengan display. Dari segi cara instalasi juga tersedia jenis insertion flow meter dimana cara instalasi flow sensor cukup dengan melubangi pipa dan dipasang fitting guna memasukan sensor ke dalam pipa.
Secara konstrukasi flow meter electromagnetic dapat di custom dengan memilih jenis material liner, electrode dan body sensor yang disesuaikan dengan jenis fluida dan pipa yang digunakan atau kondisi lapangan.
Cara Kerja electromagnetic Flow Meter
Electromagnetic Flow meter menggunakan prinsip Hukum Faraday tentang Induksi Elektromagnetik untuk mengukur laju aliran cairan dalam pipa. Pada bagian pipa flowmeter magnet, medan magnet dibangkitkan, dan disalurkan ke cairan yang mengalir melalui pipa. Hukum Faraday menyatakan bahwa tegangan yang dihasilkan sebanding dengan pergerakan cairan yang mengalir. Sebuah konduktor bergerak melalui medan magnet menghasilkan sinyal listrik di dalam konduktor.
Signal yang dihasilkan sebanding dengan kecepatan air yang bergerak melalui medan magnet. Saat cairan mengalir melalui medan magnet, partikel konduktif dalam cairan membuat perubahan. Variasi ini digunakan untuk mengukur dan menghitung kecepatan aliran air melalui tabung sensor yang berupa pipa pipa. Tegangan yang dihasilkan akan meningkat sesuai dengan meningkatnya kecepatan gerakan cairan. Converter atau electromagnetic flow transmitter akan memproses sinyal tegangan untuk menentukan aliran cairan.
Prinsip hukum faraday
Rumus Faraday
E sebanding dengan V x B x D di mana:
E = Tegangan yang dihasilkan dalam konduktor
V = Kecepatan konduktor
B = Kuat medan magnet
D = Panjang konduktor
Untuk menerapkan prinsip diatas pada pengukuran aliran di flow meter electromagnetic., Pertama adalah menyatakan bahwa cairan yang diukur harus konduktif secara elektrik agar prinsip Faraday dapat diterapkan. Sebagaimana diterapkan pada desain flowmeter ektromagnetik, Hukum Faraday menunjukkan bahwa: tegangan sinyal (E) tergantung pada V, B, D. dimana :
- V adalah kecepatan rata-rata cairan;
- B adalah kekuatan medan magnet ;
- D adalah panjang konduktor ( yang dalam hal ini adalah jarak antara elektroda).
Keuntungan dan Kerugian Electromagnetic Flow Meter
Keuntungan menggunakan Flowmeter electromagnetic
- Mempunyai Kepresisian Atau Acurasi tinggi dan stabil
- Dapat melakukan Pengukuran dua arah
- Pressure drop sangat kecil
- Tidak ada bagian komponen sensor yang bergerak atau berputar
- Dapat digunakan untuk sanitasi, air limbahm air kotor hingga air lumpur
- Dapat diaplikasikan pada produk minuman, susu, saos, kecap dan ciaran kental lainnya yang punya konduktivitas memadai.
- Tersedia dari ukuran kicil hingga DN2000
- Tersedia power dari AC, DC hingga battery
- Tersedia jenis insertion flow meter
Kerugian menggunakan Flowmeter electromagnetic
- Tidak bisa dikunakan untuk cairan yang tidak memounyai konduktivitas memadai
- Tidak dapat digunakan di area yang mempunyai medan magnet tinggi
- Kurang tepat digunakan pada cairan yang sangat tinggi temperaturnya
- Tidak bisa mengukur tekanan dan temperature dan perlu dipasang sensor tersendiri
Cara Penggunaan Flow Meter electromagnetic
Flowmeter elektromagnetik terdiri dari dua bagian: Electromagnetic Flow Sensor dan electromagnetic Flow Transmitter atau Converter. Magnetic flow meter bekerja Berdasarkan hukum induksi elektromagnetik Faraday berfungsi untuk mengukur kecepatan aliran konduktif yang menghasilkan aliran volumetrik dari cairan konduktif yang lebih besar dari 5μS/cm.
Flowmeter elektromagnetic juga dapat digunakan untuk mengukur laju aliran volumetrik cairan korosif yang kuat. Seperti asam kuat dan alkali, dan cairan suspensi dua fase cair-padat yang seragam seperti lumpur, bubur dan bubur kertas. Banyak digunakan dalam cairan dalam pipa, seperti air, asam, kaustik, dan bubur.
Flow meter Electromagnetic tidak memerlukan upstream dan downstream yang panjang, sehingga dapat di instal pada pipa yang relatif pendek dengan mengikuti aturan dari manufacture. Biasanya berkiasar antar 5 - 10 diameter pipa upstream dan 2-5 Diameter pipa downstream
Jarak Instalasi flow meter electromagnetic
Aplikasi Magnetic Flow Meter
Bagian Konstrukasi dari magnetic flow meter yang kontak dengan fluida adalah liner dan elektroda. Kedua bagian ini dapat di buat dari bahan yang sesuai dengan jenis dan karakteristik cairan yang melewati flow sensor elektromagnetik. Pemilihan jenis material dari dua bagian ini harus memenuhi sifat cairan yang tahan panas, korosif hingga abrasiv, sehingga tidak mencemari cairan yang melewati flow meter guna menjaga kwalitas produksi.
Air Bersih dan Kotor
Flow meter electromagnetic bisa digunakan untuk aplikasi air PDAM, Air sungai, air Danau, air sumur, air Limbah, air bersih pada Pengolahan air, PLTU, hingga air untuk pngairan pada air danau atau bendungan.
Cairan Kimia dan korosif
Dengan memperhatikan jneis material elektroda dan liner Flow meter electromagnetic bisa digunakan antuk mengukur aliran dari cairan yang sangat korosif (seperti asam dan kaustik) dan bubur abrasif dapat diukur. Aplikasi cairan korosif banyak ditemukan pada proses industri kimia, dan dalam sistem pengisian cairan kimia yang digunakan di sebagian besar industri.
Cairan Lumpur atau bubur
Aplikasi slurry yang abrasive ditemukan di industri pertambangan, pengolahan mineral, dan air limbah.
Untuk media bubur yang abrasive dan korosif, seperti pada proses kima perlu di perhatikan pada pemilihan jenis material dari liner dan elektroda agar flow meter tidak cepat rusak.
Begitu juga untuk penggunaan magnetic flow meter pada cairan yang kental atau bubur harus diperhatikan kecepatan dari aliran atau flow velocity beroperasi diatas 0,1 m/dt. Hal ini guna menghindari pengisian pipa dengan padatan yang dapat mempengaruhi pengukuran dan berpotensi menghentikan aliran alias mampet.
Penggunaan Flow Meter electromagnetic pada aliran tanpa pompa atau aliran gravitasi yang perlu diperhatikan adalah Pastikan orientasi flowmeter sedemikian rupa sehingga flowmeter terisi penuh dengan cairan. Kegagalan untuk memastikan flowmeter terisi penuh dengan cairan dapat mempengaruhi pengukuran aliran.
Jenis Industri yang menggunakan Flow Meter elektromagnetic
- Industri bubur kertas dan kertas;
- Industri Logam dan pertambangan;
- Pengolahan Air dan Pengolahan air limbah;
- Industri Pengolahan Makanan dan minuman;
- Industri Bahan kimia;
- Petrokimia;
- Minyak dan gas.
- Perhotelan dna Rumah Sakit
- PLTU
- Industri Sawit
- Dll